Pulau Intata. Terletak di Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan dibatasi Samudera Pasifik di sebelah Timur dan Pulau Kakorotan di sebelah Selatan. Merupakan Pulau yang berbatasan langsung dengan negara Filipina.

Menurut legenda, Pulau Intata merupakan bagian dari Pulau Kakorotan, sampai tsunami memisahkan keduanya pada tahun 1600an. Sebagian Pulau Intata tenggelam dan penduduknya hanyut.

Dari pelabuhan Bitung, diperlukan sedikitnya tiga hari perjalanan sebelum tiba di Intata, dengan menyinggahi beberapa pulau exotic. Jika ingin melakukan perjalanan cepat, bisa naik pesawat dari Manado ke Melongguane di Talaud, dari sana lalu menyewa speed boat ke Intata. Butuh sekitar 4 jam untuk sampai di Pulau Intata.

Di Intata tidak tersedia penginapan, karena memang pulau ini tidak berpenghuni. Tapi jangan khawatir, penduduk Kakorotan yang ramah bersedia menampung anda di rumah mereka.

Jadwalkan kedatangan saat bulan Mei untuk menikmati festival Mane’e. Mane’e merupakan tradisi menangkap ikan dengan cara menggiring ikan ikan melalui jaring yang terbuat dari janur dan tali hutan sepanjang 3,5 kilometer dengan hanya menggunakan tangan. Mane’e diikuti oleh ratusan orang.

Proses Mane’e memakan waktu setahun penuh, dengan dimulainya masa “eha”, sebuah masa di mana diterapkannya pelarangan pengambilan ikan dalam bentuk apa pun di wilayah Intata. Warga Kakorotan sangat mematuhi aturan adat itu. Tradisi ini dijaga dengan baik oleh warga Kakorotan sejak ratusan tahun lalu.

Seminggu sebelum Mane’e digelar, beberapa tahapan akhir dilakukan, di antaranya persiapan penentuan waktu yang tepat, pengambilan janur dan tali hutan serta berdoa bersama. Di salah satu sisi Pulau Intata, seakan kontras dengan sisi yang berhadapan dengan Pulau Kakorotan, terdapat benteng batu berukuran raksasa yang seakan menegaskan batas wilayah Negara Republik Indonesia.